Laman

Kamis, 09 Oktober 2014

Makna Kebebasan

Kebebasan itu layaknya kupu-kupu. Mereka dapat pergi ke sana kemari, terbang ke tempat dekat maupun jauh, bermuara di mana saja dengan sesuka hatinya. Tak ada yang melarang mereka untuk pergi ke tempat yang diinginkan. Merekapun berlarian dengan sepenuh hati, karena memang tak ada yang memaksa mereka untuk mengunjungi beberapa tempat. Itu semua murni keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Kadang aku berpikir, aku ingin seperti kupu-kupu yang bisa terbang bebas mengelilingi angkasa. Ketika aku ingin menuju tempat yang menurutku begitu istemewa, dan selanjutnya ada larangan untuk menuju ke sana, hati ini hanya bisa mengangis. Namun, suatu saat aku melihat kupu-kupu yang berhasil ditangkap oleh tangan-tangan jahil manusia, dari sini aku sadar, bahwasannya bebas itu ada batasnya. Tidak selamanya bebas yang sebebas-bebasnya itu membuahkan kebahagiaan. Mungkin, kupu-kupu yang ditangkap itu belum mempunyai pengalaman yang lebih dalam mengarungi cakrawala, atau mungkin mereka belum punya ilmu untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan semisal tertangkap oleh tangan jahil manusia. 



Aku mulai paham, kalimat yang dulu pernah melarang keinginanku, pasti inilah yang akan membuat kebebasan ku lebih bermakna dan terarah. Bebas yang berakhir bahagia, bukan kekecewaan. Kupu-kupu yang mampu terbang bebas ke angkasa dengan kepak sayap yang sangat menawan, dulunya adalah seekor ulat yang hanya mempunyai prestasi tertinggi memanjat pohon. Namun, ulat tidak puas dengan prestasinya tersebut. Selanjutnya ia mencari bekal dan bertapa di dalam kepompong, mengolah dirinya untuk menjadi lebih baik. Hingga akhirnya ia bisa menjadi kupu-kupu yang mempesona karena keidahan warnanya. Kupu-kupu, juga pernah merasakan ketidakbebasan itu, dulu ia hanya merayap di ranting, dan kini terbang bebas ke angkasa. Ternyata, Bebas itu juga ada aturannya.
Meski saat ini bagaikan di dalam penjara, inilah kesempatan kita untuk membekali diri agar bisa terbang elok di kemudian hari. Harus yakin suatu saat nanti bisa terbang bebas menyusul kupu-kupu untuk mengelilingi dunia.

Tulisan ini diikutsertakan dalam (Kuis Sabtu) Kebebasan nya Jeng Kimi! 

Senin, 29 September 2014

Kejadian yang Malu - Malu in


Senin, 29 September 2014. Tahukah kalian ada apa dengan hari dan tanggal ini? Yapz, Hari tanggal ini adalah hari yang ditunggu-tunggu mahasiswa FTIK (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan). Kok ditunggu? Iya, jadi begini ceritanya:

Baru saja STAIN Tulungagung naik status menjadi IAIN Tulungagung, tahu sendiri kan apa akibatnya? Mahasiswa langsung membludak. Tahun ini kampus gue menerima MABA sejumlah kurang lebih dua ribu lima ratus. Wauuuw banget ya ???? 

Sudah menjadi tradisi kampus gue, kalau mahasiswa semester satu diberi mata kuliah - yang tidak berSKS - bernama Praktikum Baca Tulis Al-Qur'an. Tujuannya sih bagus, agar outputnya nanti bisa fasih membaca dan mahir menulis Al-Qur'an. Lucu juga kan kalau mahasiswa lulusan Institut Agama Islam tidak mahir dalam urusan begituan?? 

Nah, dengan latar belakang semacam itu, maka tahun ini kampus gue membuka pendaftaran Mentor BTQ (Baca Tulis Qur'an) diperuntukkan untuk semester tiga ke atas. Tujuannya agar bisa membantu para dosen dalam mengajarkan ilmu BTQ - asisten dosen - kepada mahasiswa semester 1 yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah dosen.


Mendengar kabar menggembirakan itu, gue pun langsung meng-iyani ajakan si Tiara dan Luluk untuk mengikuti pendaftaran itu. Yah, buat pengalaman dan untuk seru-seruan gitu.... Mudah sih persyaratannya, hanya saja dibuat ribet. Karena sarana yang kurang mendukung, akhirnya informasinya pun berubah-ubah seenaknya saja. Awalnya disuruh mengumpulkan transkip nilai, kami pun langsung menjabani. Sudah bingung-bingung dan cari referensi untuk membuat transkip nilai yang benar, lah kok setelah jadi, transkip nilai tidak jadi dikumpulkan. Karena kesalahan teknis, maka yang dikumpulkan hanya formulir pendaftaran dan fotokopi KHS (Kartu Hasil Studi). Buseeeetttt dah.

Oke, pendaftaran yang super ribet sudah gue ceritakan, sekarang menuju Tes nya yang diselenggarakan tadi pagi mulai pukul 09.30 WIB. Dan tahukah kalian yang dinilai dalam tes ini adalah benar tidaknya tajwid dalam membaca Kitab Suci, benar tidaknya dalam menulis ayat Al-Qur'an, dan hafalan ayat-ayat pendek - agak panjang gak apa2 kok - . Cukup mudah sih, tapi saking groginya gue sampek-sampek mempermalukan diri gue. Masak iya, surat yang sangat pendekpun tidak hafal???? Ngisin-ngisini.

Pertama, yang diujikan oleh penguji gue adalah gue disuruh membaca Al-Qur'an, alhamdulillah lancar. Then, gue disuruh menghafal surat-surat pendek, dan mudah-mudahan ini lancar juga. Yang parah itu, yang terakhitr kali, ketika gue disuruh nulis surat pendek. Gak tau kenapa gue milih menulis surat An-Naas. Dan, ternyata sampai tengah-tengah gue nge-blank . Masak iya, gue nulis Qul a'uudzu birabbinnaas, malikinnaas, ilaahinnaas, minsyarilwaswisufiisuduurinnas, minal jinnati wannaas. Iyuuuuhhh, ayat apa itu??? Sungguh memalukan, hikz :( . Tapi, yah harus gimana lagi, yang penting kan gue sudah berusaha, sekarang tinggal tawakkalnya saja kan???

Oh ya, ada cerita lucu lagi dari seorang Tiara, katanya sih, dia juga malu-maluin gitu. Kan dia disuruh berjanjen, tapi apa yang dilakukannya??? Dia malah tanya kepada pengujinya, "Berjanjen itu yang kayak di acara temanten itu to Pak? Sayangnya si bapak penguji hanya tersenyum dan selanjutnya si Tiara dengan PD-nya menyanyikan lagu yang biasa digunakan untuk acara temu manten . Gak ngerti juga tuh hati si penguji lagi bicara apa???? Wkwkwkwkwk

Selasa, 09 September 2014

Buber + Reuni SDN Bandung 2 Angkatan '06 Tahun 2014



Hallo semuanya...... Lebaran sudah meninggalkan kita semuanya sebulan lalu, namun sayangnya pada kesempatan kali ini gue akan bercerita kisahku dan kawan-kawan SD pada waktu buka bersama dan reuni di Ramadhan kemarin, gak apa-apa kan telat dikit???
Teman SD???? Whatttt!!!! Emang masih ada??? Ya begitulah. Saya juga gak tau kenapa sampai saat ini kami masih bisa dibilang kompak. Dan teman-teman gue ceritain tentang ini, pasti pertanyaannya kurang lebih seperti itu. Ada juga yang malah curcol, “Koncoku SD ae wes gak karuan parane” (Temenku SD saja sudah gak tau ada di mana, red).
Sekitar delapan tahun yang lalu kami berpisah setelah enam tahun bersama-sama di sebuah lembaga pendidikan yang bernamakan SDN Bandung 2.  Tapi meskipun berpisah begitu lamanya, kita tetep ada kontak kan. Mungkin jika kebersamaan kami diketahui oleh guru-guru SD kami, beliau akan kaget dan akan mengeluarkan dua jempolnya, cielah haha.
Selain sebagai bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan, bulan puasa juga tepat jika disebut bulan temu kangen. Karena ya seperti biasa, pada bulan ini orang-orang dengan semangat akan mengadakan acara buka bersama sekaligus reuni. Salah satunya adalah gue dan kawan-kawan SD gue SDN Bandung 2 Tahun Angkatan 2006.
Gue kasih tahu ya, temen-temen gue itu suka bingit kalo ada acara kayak gitu. Selalu ngajak-ngajak via pesbuk ataupun via sms. Tapi ujung-ujungnya muesti manut. Gini nih yang paling gue gak dhemen, gimana ya? Mereka itu seperti bah-bahno, masalah tempat, menu makanan, acaranya gimana gitu gak terlalu mau ngurusin, yang penting dia hadir. Ini masih mendingan, yang lebih menjengkelkan lagi adalah ketika ditanya masalah acara, jawabnya “manut” tapi ada embel-embelnya “pokoknya”. Lah, kalo ada pokoknya kan bukan manut lagi namanya!!! Dan yang double menjengkelkan lagi adalah bilang “manut” tapi pas sudah fix malah gak mau atau gak bisa hadir! Haduh, apa-apaan ini. Sungguh tidak menghargai panitianya. Kayaknya memang belum pernah jadi panitia ya????
Dengan keadaan yang seperti itu, sebenarnya – dan semoga memang benar- gue sudah males ngurusi yang kayak beginian, dan feeling gue mengatakan kalo tahun ini sama kayak kemarin, gak ada acara buber. Tapi ternyata gue salah, karena salah satu dari temen-teman ada yang mau menjadi ketua panitia, yaitu Tryznia Yovi Han’sdinata (maaf jika aka ejaan penulisan nama yang salah), langsung saja gue semangat ngebantu dia untuk kesuksesan sebuah acara ini, yah meskipun peran gue hanya menyebarkan info via sms dan mencari pendapat para teman, tapi kan tanpa gue gak akan berhasil juga kan? Kan? Kan? Kan? :D
Pada mulanya panitia penyelenggara bingung memilih tempat dan menu buber yang pas buat kami semua. Maksudnya pas tau sendiri kan? Biar murah asal bisa meriah. Hehe. Biasa, sebagian besar dari kami kan belum punya pekerjaan. Setelah membutuhkan waktu yang lama buat berdiskusi, akhirnya berhasil juga diputuskan bahwa bertempat di Yeda Kusuma Bandung dengan menu Ayam Bakar / Ayam Goreng beserta minumannya seharga 21k.


Murah dan Meriah kan? Juga tidak murahan kan?
Setelah diputuskan, langsung gue menyebarkan info ke temen-temen, Dari sms gue ke temen-temen yang sms nya kayak gini nih “Fix, BUBER + REUNI SD diadakan hari Ahad pukul 16.30 WIB bertempat di Yeda Kusuma dengan menu satu paket Ayam Bakar/Goreng seharga 21k, Balas Ya/TIDAK”,  ada saja tanggapan unik dari mereka. Ada yang bilang “Oke”, dan ini memang jawaban yang sejujurnya gue harapkan.  Ada yang nanya “Itu tempatnya di mana sih?” Haduh padahal anak Bandung lho ya? Ada juga yang salah baca dan malah bilang “Lah, masih ADHA, masih lama kan?” Helloooow!!!! Itu Ahad (Minggu, red) bukannya Adha!!!!!! Emangnya mau bakar-bakar kambing neng??? Dan yang lebih unik lagi, ada yang malah su’udzon, sotoy pula, gue sih Cuma denger dari salah satu temen, katanya si dia bilang, “Itu tempat karaoke ya??” Aduuuuh dek, itu bukan tempat karaoke keleeeeessss, itu kan lesehan bambu. Lain kali penelitian dulu yak sebelum menyimpulkan sesuatu. Oke?
Ketika temen-temen mengkonfirmasi kehadirannya, ternyata yang bisa ikut ada setengahnya lebih, alhamdulillah. Yah, walaupun pas acara ada yang tiba-tiba gak hadir gitu. Tapi tak apalah, kan Cuma satu yang tidak konsisten, yang penting jumlahnya lebih dari setengahnya. Jumlah kami ada 22 siswa, dan yang hadir ada . . . berapa ya???? *ngingat-ngingat sambil ngitung*. Halah lama, gue absen saja ya yang hadir. Adecita Happy Serenia, Anggi Cahya Utama, Danang Agung Nurmansyah, Dayang Intan Novita sari, Dian Husnul Khuluq, Fitri Anjar Wati, Khozin Maulana, Muhammad Rifqi Faizal, Nikmaturrohmah, Suci Retno Rahayu, Trisniya Yovi Han’sdinata, dan gue sendiri Zainun Nasikah. Yep. Ternyata ada 12 yang ikut, ½ n + 1 lah. Terima kasih atas kehadirannya yah teman-teman, semoga tetep kompak selalu. Oke?
 
Lhoh kok bisa ke-foto semua???? Yaiyalah, alhamdulillah ada relawan yang mau memotretkan agenda kita. Terimakasih yah atas bantuannya.
Yang terakhir kalinya, gue mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama, gue minta maaf jika ada penulisan nama yang salah. Kedua, gue minta maaf apabila ada yang kesindir baca tulisan gue yang ini, gue kan cuma menyampaikan unek-unek saya, gitu saja. Gak kurang dan gak lebih! Peace!!!! J






Syukron untuk ketua panitianya mbak Yovi ya????? Kapan-kapan lagi ya????


Rabu, 27 Agustus 2014

A Special Photo


Di waktu sore, pas gue lagi iseng-iseng nonton tivi dan kebetulan gue mencet tombol remote angka 3 dan langsung si TV menampakkan tulisan RCTI di pojok kanan atas. Nah di sinetron tersebut, ternyata ada Yuki Kato dan Steven William, langsung aja gue dhemen sama sinetron itu dan melototinnya setiap sore. Eits, bukan ngefans kok, cuman suka aja lihat mereka berdua.  Oh ya nama sinetronnya Fortune Cookies. Ingatkan?
Kalo kalian masih ingat, tentunya ingat juga kan sama pemeran yang sangat keren, ganteng, kece bade deh pokoknya. Itu tuh cowok ganteng yang punya nama Giorgino Abraham. Sejak gue menemukan Gio di Fortune Cookies, gue langsung ngepens deh. Hehe.
Tipikal gue nih ya, kalo udah ngepens, langsung deh cari info ke teman-teman mengenai alamat twitternya. Kalo udah dapet langsung deh gue klik follow dan siap mantengin TL Gio. Because gue ngepens jadinya punya mimpi deh buat foto bareng sama Gio. Haha tinggi bingit yah mimpi gue, gue kan cuma bocah pelosok desa yang sok sibuk, mana mungkin bisa ke Jakarta!!! Tapi tak apa lah, kan ada tulisan bagus yang bunyinya  “Bermimpilah setinggi langit, walaupun kamu tahu, kamu tak dapat mencapainya, tapi setidaknya kamu bisa melewati ribuan bintang” . Memotivasi sekali tulisannya.
Seiring berjalannya waktu, gue tambah dhemen sama tuh sinetron. Yah, karena ceritanya semakin seru, dan juga si Gionya semakin ganteng. Hehe. Pas asyik-asyik nonton tuh sinetron, tiba-tiba saja sosok temanku dari desa nampak dilayar kaca. Dia syuting bareng Gio dan artis-artis keren!!! WAW Busyeeet! Pasti seneng banget tuh bocah acting sama cowok-cowok keren, apalagi syuting sama idolanya, Stefan William. Pasti senengnya kaya kehujanan uang tuh bocah.
Oh ya, temenku itu punya nama Lia Dwi Septiani, dan dengar-dengar ketika artis tuh namanya berganti Lia Mutiarakasih, belum tau juga sudah jenang abang apa belum, hihi. Dia memang pengen banget jadi artis, makannya pas ada pendaftaran artis, dia iseng-iseng ikut.  Mulai dari kirim foto via email yang ada saja rintangannya, casting di sana sini, akhirnya dia masuk 50 besar dari ribuan orang yang daftar. Alhamdulillah sekarang kerap nongol di TV. Memang tidak ada pengorbanan yang sia-sia kok.
Mumpung ada temanku yang baik hati di satu lokasi sama Gio, akhirnya gue minta tolong saja sama dia buat moto-in Gio membawa kertas bertuliskan nama saya. Gue sms dia sambil berharap banget dia mau membantu gue. Satu menit kemudian, dia membalas sms saya. Isi sms nya , kalo dia bisa datang di acara pesta Fortune Cookies pasti diusahain. Soalnya waktu itu dia juga ada job di mana gitu. Membaca smsnya begitu, gue langsung pesimis bingit. Yah, gue mikir pasti pekerjaannya itu lebih penting daripada mendatangi pestanya Fortune Cookies.
Keesokan hari tepatnya tanggal 4 Januari 2014, pas lagi buka pesbuk, eh ternyata ada pemberitahuan Lia Mutiarakasih mengirim sesuatu di kronologi anda. Langsung aja gue klik. Alhasil permintaanku dikabulkan. Asyiiiik. Seneng bingit dah. Ini dia photonya.


Temen-temen yang lihat foto tersebut langsung deh pada koment. Ada yang bilang keren, trus pengen juga digituin, ada yang bilang foto editan, dan ada juga yang bilang itu bukan Gio beneran. Halah, terserah deh mereka mau bilang apa, yang penting itu memang beneran, gue yakin gak mungkin si Lia bohong. Mungkin mereka hanya iri saja karena gag bisa seperti itu.
Dan ada yang lebih menyenangkan lagi yaitu ketika Lia bilang begini dalam smsnya “Dapet salam dari si Gio” huaaaaa senengnya gak ketulungan brow. Dapet salam dari artis keren????? Meskipun gak bisa foto bareng sama, tapi setidaknya dapet salam dari dia, itu lebih dari cukup. hehe. Dan kejadian ini gak boleh dilupain deh pokoknya. Hihi.